Moonlight Chicken
Hari Minggu kemarin, ketika bosan dengan tontonan yang ada, saya tidak sengaja bertemu dengan video klip sebuah serial yang sedang tayang di Disney+ Thailand, judulnya Moonlight Chicken. Melihat video klipnya yang menarik, sayapun segera mencari serial itu di Youtube dan rupanya ketemu!
Ada apa di Moonlight Chicken?
Moonlight Chicken bercerita tentang enam tokoh sentral dengan sebuah restoran nasi ayam Hainan sebagai pusatnya. Di dalamnya, setidaknya sampai episode 4 yang baru tayang minggu lalu, ada kisah tentang Jim (Earth), pemilik restoran nasi ayam Hainan yang selain diterpa ketidakjelasan tentang nasib restorannya yang konon akan kena gusuran, juga harus menanggung bermacam masalah finansial baik untuk keponakannya maupun pegawainya. Lalu ada Wen (Mix) yang dalam keadaan mabuk bertemu dengan Jim. Mereka lalu bercinta dengan niat ONS (one night stand) saja tapi rupanya malah jadi baper. Wen sendiri masih tinggal dengan mantan pacar walaupun mereka sudah putus.
Berikutnya ada Li Ming (Fourth), keponakan Jim yang sedang mencari jati diri. Ia merasa ingin bebas dari Jim yang terasa begitu mengungkungnya dengan memaksakan cita-cita Jim untuknya. Dia lalu secara tidak sengaja bertemu dengan Heart (Gemini) saat mengantarkan nasi ayam Hainan dan kemudian menjadi akrab. Heart adalah anak seorang pejabat kepolisian yang kesepian karena selain bisu dan tuli juga tidak boleh bepergian oleh bapak dan ibunya. Lalu ada Kaipa (Khaotung), anak pemasok ayam yang selalu memasok ayam untuk restoran Jim. Ibunya dan Jim sangatlah akrab, begitu juga dengan Kaipa. Berikutnya ada Alan (First), mantan pacar Wen yang masih ingin Wen menjadi pacarnya. Dia mencurigai Jim sebagai penyebab rusaknya hubungan mereka.
Para tokoh ini berkelindan dan membawakan bermacam nilai menarik yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Bahwa nggak ada kehidupan yang sempurna dan selalu bahagia. Ketika ada kebahagiaan, pasti ada kesedihan. Selalu ada dua sisi mata uang. Terkadang kita melihat orang bahagia di luar namun punya kesedihan dalam dirinya yang tidak pernah sanggup diungkapkan. Dan pada akhirnya, bagaimanapun hidup membawa kita, maka kita harus bisa menerimanya.
Penilaian sementara
Serial ini menurut saya membuat GMMTV naik kelas dari yang biasanya hanya membuat serial-serial daring (walau beberapa lama kemudian dibeli haknya oleh Netflix) menjadi pembuat serial Disney+ yang tentu saja punya standar tertentu. Dan memang terlihat betul sih bagaimana penataan kamera, setting, dan pewarnaan digarap dengan lebih serius dalam serial ini. Di beberapa adegan saya malah melihat warna-warna dan sudut kamera khas Wong Kar-wai.
Di samping itu, isu-isu lain yang biasanya tidak diangkat dalam serial-serial BL selama ini, mulai diangkat dengan sangat baik oleh Moonlight Chicken, di antaranya: masalah tentang penerimaan keluarga terhadap anggotanya yang memiliki orientasi seksual berbeda, masalah kebebasan untuk menentukan pendidikan dan masa depan, sampai ke masalah teman-teman difabel khususnya dalam serial ini adalah teman-teman tuli di mana seringkali orang terdekat malu dan hanya mengurung anaknya yang tuli dan lupa bahwa teman-teman tuli adalah juga manusia yang memiliki kebutuhan untuk aktualisasi diri.
Sampai tulisan ini terbit, serial Moonlight Chicken masih tayang di YouTube dan episode barunya tayang setiap Rabu malam.
Moonlight Chicken, tayang di kanal GMMTV di Youtube.