Kami sampai di Batukaras sekitar jam 15 dan beruntung sore itu mendapatkan penginapan yang super bagus tepat di seberang pantai!

Ya, Batukaras memang sepi saat kami datang. Di penginapan yang terdiri dari 8 cottage, hanya cottage kami yang terisi. Sisanya kosong. Rupanya kami benar-benar “berlibur” di saat yang tepat di mana libur sekolah baru saja usai dan banyak orang tidak punya uang mood lagi untuk berlibur. Kami sangat menikmati suasana tempat wisata saat tak banyak orang berada di sana.

Sore itu, selain menikmati keindahan pantai yang terlihat jelas dari beranda kamar, kami juga berjalan-jalan melihat kegiatan para nelayan di sore hari menjelang Maghrib. Ada hal menarik sore itu, saat para ibu di pantai terlihat saling membantu menarik tali dari tengah lautan. Tali apa gerangan? Rupanya setelah menunggu sekitar 30 menit kami baru tahu bahwa itu adalah tali jala yang ditebar oleh kapal nelayan. Uniknya, tidak ada ikan besar yang terangkat oleh jala itu. Hanya ikan-ikan kecil saja. Mungkin memang ini hanya kegiatan sampingan, karena biasanya kegiatan utama nelayan baru dimulai setelah hari mulai gelap dan kembali ke bibir pantai saat pagi menjelang.

Green Canyon

Tidak ke Batukaras namanya kalau tidak ke Green Canyon. Nama Green Canyon sebenarnya sudah lama saya dengar. Tapi baru kali ini akhirnya saya bisa sampai di sini dan memutuskan untuk melakukan petualangan body rafting di sana.

Jadi ceritanya begini…

Siang itu, setelah malam sebelumnya kami mencari-cari informasi dan agak kecewa karena untuk melakukan aktivitas di Green Canyon harus membawa rombongan minimal 5 orang maka kamipun nekat saja pergi sendiri ke lokasi wisata Green Canyon tanpa membawa harapan apapun. Bisa seru-seruan ayo, tidakpun tidak apa-apa.

Sesampai di lokasi wisata Green Canyon, kami didatangi oleh orang-orang yang menawarkan jasa pemandu dan aneka kegiatan. Awalnya kami agak curiga bahwa kami akan “digetok” dalam masalah harga paket wisata. Tapi rupanya, karena kami sudah mencari informasi sebelumnya, kami justru mendapat harga yang sangat baik. Jadilah kami langsung ambil paket privat dan langsung berangkat untuk petualangan body rafting pertama saya seumur hidup.

Body rafting di Green Canyon rupanya memang seru banget! Sayang aja kalau ke Batukaras tapi tidak mencobai kegiatan ini. Tawaran untuk hanya sekadar naik perahu di sekitar Green Canyon juga rasanya tidak semenarik body rafting yang benar-benar menyuntikkan adrenalin ke dalam tubuh karena memang medannya sangat seru dan menantang!

Setelah selesai body rafting yang makan waktu sekitar 3-4 jam, kamipun kembali ke penginapan dan beristirahat sebentar di sana sebelum jalan kaki di sekitar penginapan untuk mencari makan siang. Kali ini kami memang mencari warung kecil yang sangat lokal untuk makan siang. Dan terpilihlah Warung Bu Dedy yang lokal banget sampai kami tidak tahu apa yang sebenarnya kami makan. Yang jelas karena air Green Canyon yang dingin, kami makan dengan sangat lahap siang itu.

Pantai Madasari

Pagi ini, di hari terakhir di Batukaras, kami bermobil subuh-subuh ke sebuah pantai yang sangat indah saat matahari terbit, yaitu pantai Madasari.

Perjalanan ke pantai ini cukup menantang. Melewati jalanan yang mulus, berbatu, lalu mendadak agak sempit, dan akhirnya mulus lagi sebelum sampai ke lokasi yang kami inginkan.

Rupanya pantai ini cukup banyak dikunjungi oleh wisatawan yang lebih suka “glamping” alias berkemah di pinggir pantai dengan fasilitas yang disediakan bak penginapan biasa.

Pagi itu, hanya ada saya dan Bintang di pantai Madasari. Lagi-lagi kami merasa beruntung karena bisa menikmati suasana matahari terbit yang indah berdua saja.

Perjalanan ke pantai Madasari menutup petualangan kami di Batukaras. Perjalananpun kami lanjutkan ke Cilacap yang berjarak sekitar 3-4 jam dari Batukaras. Di sana petualangan yang lebih seru sudah menunggu!