Minggu lalu saya dan Debin mencobai restoran nasi campur kedua dalam pencarian nasi campur terbaik di Jakarta versi kami. Nama restoran ini adalah: “Nasi Campur 88 Pontianak (A Muk) Asli Pancawarna Sejak 1967”.

Rumah makan yang terletak di daerah Mangga Dua, tepatnya di Jalan Pangeran Jayakarta (tidak jauh dari stasiun Jayakarta) berada di jalan besar yang cukup ramai. Rumah makan ini memiliki area makan yang cukup luas dan layak, bahkan memakai pendingin ruangan. Ini bisa jadi nilai plus untuk yang tidak tahan makan berpanas-panas.

Kesan pertama saat memasuki restoran ini adalah bisa jadi klaim bahwa restoran ini berdiri sejak tahun 1967 benar adanya. Kenapa? Karena setidaknya sore itu, beberapa meja dipenuhi oleh ibu-ibu dan bapak-bapak yang sudah cukup berumur. Ada kemungkinan mereka ramai-ramai makan di tempat ini karena ada unsur nostalgia.

Setelah kami duduk dengan nyaman, pegawai restoran segera datang membawakan menu. Rupanya menu di restoran ini cukup beragam. Jadi bukan hanya nasi campur. Banyak menu makanan khas China lain yang bisa dipesan di sini, termasuk bakmi kepiting. Ah! Itu sangat menggoda! Tapi karena kami ke sini untuk mencari nasi campur ya kami tetap berpegang teguh pada tujuan itu dan memesan 2 porsi nasi campur dengan pilihan nasi Hainan.

Tak lama berselang, makanan datang. Kesan pertama saat melihat makanan yang tersaji di hadapan kami adalah: “Waaahhh…pasti mahal nih!” karena memang porsinya cukup besar dengan tumpukan daging yang menggunung. Tak sabar, kamipun langsung melahapnya karena jangan-jangan ini adalah nasi campur terbaik di Jakarta!

Nah, dari sisi rasa, bisa dibilang nasi campur di “Nasi Campur 88” memiliki rasa sangat kompleks. Ini karena yang tersaji dalam seporsi nasi campur begitu banyak macamnya, dengan rasa yang berbeda satu sama lain.

Jadi selain nasi Hainan yang aromanya cukup kuat dan lezat, siobak dan char siu serta telur rebus kecap yang lazim ada di nasi campur, “Nasi Campur 88” menambahkan ayam goreng, kaki babi kecap yang sangat empuk dan nikmat, char siu yang dibuat menjadi seperti dendeng dengan rasa manis yang legit, serta lapchiong. Ini luar biasa! Ditambah lagi adanya acar timun yang “jadi” (saya menyebutnya “jadi” karena acar timun ini rasanya ya acar, bukan timun biasa yang dipotong-potong lalu hanya sebentar direndam dalam cuka sehingga rasa timunnya masih jauh lebih kuat daripada rasa acarnya). Sebagai pendamping, disajikan juga sayur sawi asin yang menurut saya sangat lezat.

Bagaimana dengan tekstur makanannya? Di sini ada sisi lemah dari restoran ini. Beberapa daging yang disajikan memiliki tekstur yang cukup keras dan kering. Apa mungkin ini adalah ciri khas? Bisa jadi. Tapi bagi kami berdua, agak mengganggu sangat mengunyahnya. Walau demikian, saya dan Debin punya perbedaan pendapat dalam menilai char siu yang diolah seperti dendengnya. Bagi saya, tekstur yang agak keras justru menambah sensasi “kedendengan”, sementara Debin tetap merasa bahwa tidak seharusnya ada tekstur keras seperti itu dalam nasi campur.

Setelah selesai makan, saatnya menghadapi kenyataan, berapa harga nasi campur yang lezat ini. Rupanya, tidak seperti yang kami duga, harga seporsi nasi campur dengan bermacam daging yang melimpah ini hanya Rp65.000,- saja! Ini adalah harga standar. Tidak mahal sama sekali!

Oke, secara keseluruhan restoran Nasi Campur 88 mendapat nilai yang cukup baik di mata kami, baik dari segi rasa, pelayanan, suasana, sampai ke kemudahan menemukan tempat ini dan ketersediaan lahan parkir yang mencukupi. Sebagai nilai plus, di deretan restoran ini juga tersedia aneka makanan kecil dan minuman khas China lain. Jadi kalau butuh variasi makanan, tak perlu repot-repot pindah parkir ke tempat lain.

Penilaian kami:
Rasa: 4/5
Harga: 4/5
Pelayanan: 4/5
Suasana: 4/5

Untuk pencarian nasi campur terbaik di Jakarta sebelumnya, silakan klik di sini.

Nasi Campur 88 Pontianak
Jl. Pangeran Jayakarta No. 34 BB, RT.8/RW.7,
Mangga Dua Selatan, Kecamatan Sawah Besar,
Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10730